Wednesday, October 14, 2015

Monolog Diri

Terkadang amanah menulis itu menjadi berat. Sedarkah kita? Apa yang ditulis akan satu hari nanti disoalkan kembali kepada sang penulis. Dan ia lebih menakutkan jika sang penulis menulis untuk objektif yang abadi namun… tilawah al-Quran terbiar tidak diratapi. Dengan Al-Quran lah kita mengisi jiwa dengan iman. Iman itu pula akan menjadi tip pena yang akan menghiasi sesebuah penulisan. Lagi-lagi apabila penulisan itulah yang mungkin akan menjadi titik pandu seseorang mendapat hidayah. Jikalau sang penulis mengabaikan surat Sang Pencipta, mesej yang dibaca oleh pembaca juga akan menjadi kosong. Ngeri. Adakah kita sedar akan kebesaran risalah ini?

Kepada da’ie-da’ie yang akan menebarkan kata, semoga Allah makin mendekatkan hubungan kita padaNya, agar mesej yang ingin disampaikan dari hati akan sampai ke hati. Kerana tali ikatan ini hanya dipegang oleh Pemilik Hati. Jadi aku bertanya kembali.

Kenapa kita menulis?

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia.“
(Surah Al-Ahzab : 72)

No comments:

Post a Comment