"Kenapa kau termenung-menung liat mobile ani? Macam orang jatuh cinta saja."
"Menunggu call" *Senyum kambing.
"Call siapa eh. Someone special kah?"
"Heeee!" *Garu-garu kepala dari senyum kambing menjadi senyum yang lebih kambing.
"APA EH SERIOUS KAH!"
"Lah. Ada usul inda serious kah?" *Senyum keawang-awangan.
"Bah cerita eh!! Sejak bila!!"
"Bila? Hmm, setiap hari aku jatuh cinta." *Kepala dekat meja, tengok phone.
"Adehh in love banar. Pukul berapa ia kan call ani? Meliat ku namanya arah phonemu saja."
"Sekejap lagi adalah tu." *Setia menanti.
"Manasajatah kau eh."
Tidak berapa lama kemudian... phone si gadis berbunyi.
(8) Allahu Akbar... Allahu Akbar (8)
"HA! Dah kena call!!!" Tepuk tangan dengan gembiranya. "Bah aku kan jumpa Cintaku!! Kau mau ikut inda?" Kirai naik.
Dunia seperti terhenti. Si sahabat terkelu. Oh. Cinta yang disangka-sangkanya manusia ternyata cuma duga. Si sahabat tersenyum malu sendiri. Sahabatnya seorang ini berkali-kali telah mengingatinya tentang Ilahnya. Beruntung punya sahabat sepertinya.
"Ikut!" Sahutnya pada sahabatnya.
Menadah sejadah menuju kiblat, dua sahabat itu tenang dalam zikrullah. Seorang menjadi imam. Kisah cinta mereka... bermula.
No comments:
Post a Comment